Oleh : Sri Wulandari
Puasa, baik karena perintah agama maupun
sarena diet, masing-masing memiliki manfaat untuk kesehatan, walaupun di negara
sekitar Khatulistiwa lama puasa hanya sekitar 14 jam dan bukan 16 jam
sebagaimana diet puasa pada umumnya. Profesor Mark Mattson, ahli saraf dari
Johns Hopkins Medicine USA, menyatakan bahwa berpuasa lebih dari 10 atau 12 jam
dapat membongkar lemak tubuh menjadi tenaga dan asam lemak yang dapat
menurunkan berat badan. Asam lemak berfungsi memperbaiki sistem saraf. Puasa
atau pembatasan asupan makanan berdampak baik pada kesehatan dan umur panjang
melalui epigenetik (perubahan aktivitas gen atau ekspresi gen yang disebabkan
oleh perilaku dan lingkungan). Selain itu, puasa juga mampu menjaga
keseimbangan mikrobiota atau mikrobiom dalam perut. Mikrobiota adalah kumpulan
triliunan bakteri, virus, dan jamur dengan keragaman sekitar 1000 spesies yang
tersebar di seluruh tubuh, terutama di perut, yang dahulunya dikenal dengan
flora usus. Semakin tinggi keragaman mikrobiota, maka akan semakin baik.
Mikrobiota berperan penting dalam proses metabolisme dan dapat mencegah
berbagai penyakit kronis tidak menular (non communicable diseases) seperti
diabetes, kanker, sakit jantung. dan berbagai penyakit degeneratif.
Khaldoon Abdull dkk. dalam penelitiannya tentang
puasa Ramadan, juga Dr. Naina Mohammad dkk. yang berjudul "Manfaat
Kesehatan dari Puasa Cara Islam menyimpulkar bahwa puasa dapat menurunkan kadar
gula darah rata-rata pada penderita diabetes tipe 2. Hal in terbukti dengan
tururinya kadar adiponectin dar HbA1c yang mengurangi peradangan, mencegal
kerusakanı sistem saraf, dan mencegah penyaki jantung.
Manfaat puasa dan diet puasa secara umum
antara lain:
·
Memperbaiki fungsi sel dan ekspresi ger
(genetic epigenetic).
· Mengurangi lemak dalam perut dalam jangka
waktu yang lama dan dapat menurunkan berat badan.
·
Menurunkan insulin resisten yang
menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
·
Mengurangi peradangan dan baik bagi
kesehatan jantung.
·
Memperbaiki kinerja otak dan mencegak
kepikunan.
· Memperpanjang umur. Hal ini sebagaimana
penelitian yang dilakukan pada tikus dan monyet rhesus yang umurnya 83% lebih
panjang dibandingkan tikus yang diberi makan setiap hari.
Terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh At-Thabarani, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat." Meskipun dikatakan bahwa
sanad hadis ini ada yang lemah, tetapi secara matan atau isinya memiliki
kesesuaian dengan sains modern.
Di sisi lain. Dr. Monique Tello
berpendapat bahwa puasa tidak lebih baik daripada diet lain Menurutnya, yang
terpenting adalah mengurangi porsi makan dan mengonsumsi makanan sehat serta
rajin berolahraga Dia beralasan bahwa tidak semua orang sanggup untuk berpuasa.
Pendapat tersebut bisa jadi benar. Akan tetapi bagi masyarakat Islam hal
tersebut tidaklah menjadi masalah, karena sudah terbiasa dengan puasa Ramadan.
Hal penting lain terkait puasa Ramadan adalah tidak boleh ada rasa dendam saat
berbuka atau berbuka secara berlebihan terutama pada makanan berkalori tinggi.
Kita perlu mengonsumsi makanan sehat dengan porsi terbatas, selain juga
olahraga rutin yang tidak sepatutnya diabaikan.
Terdapat korelasi antara hidup sehat
dengan umur panjang. Karena untuk dapat mencapai sebuah hasil haruslah dilalui
sebab terlebih dahulu. Dalam Islam, menjadi bermanfaat bagi sesama merupakan
sifat bagi muslim terbaik. Karenanya, menjalani pola hidup sehat merupakan
alasan agar dapat berumur panjang dan tetap dapat memberikan kemanfaatan dan
kebaikan bagi sesama yang merupakan bekal bagi kehidupan di akhirat nantinya.
Referensi :
Hamid, Hambali & Khairoh, Nurul. (2021). Majalah Mata Air, Jakarta :
PT Ufuk Baru. 8(32) h. 34-35.
0 Comments:
Posting Komentar