Hidup dalam Dakwah

Oleh Siti Nabilatul Zahro Salsabila

Dakwah merupakan suatu kegiatan wajib bagi umat islam. Dakwah itu berarti mengajak, menyeru yang mana akhir dari kata dakwah itu sendiri adalah hijrah atau pembaharuan terhadap orang yang belum berislam menjadi berislam, orang yang sudah berislam menjadi umat islam yang kaffah. Dakwah sudah dilakukan oleh nabi-nabi terdahulu karena dakwah adalah suatu perintah langsung dari Allah SWT. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 125, yang artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

Ajakan dakwah ini lebih condong untuk mendorong manusia untuk tunduk, patuh dan taat dalam beragama. Tidak semua orang yang beragama bisa selamat dari azab nya Allah. Agama yang bisa menyelamatkan manusia adalah agama islam. Namun tidak semua orang islam bisa mendapatkan ridho Allah, ridho Allah hanya bisa didapat oleh orang orang yang senantiasa tunduk kepada Allah, taat kepada ajaran Allah, dan patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah. 

Biasanya dakwah itu dilakukan secara bersama sama, contohnya dalam perkumpulan majlis ta'lim ada banyak sekali jama'ah yang datang keacara tersebut untuk mendengarkan ceramah/tausiah seorang ustaz/ah nya. Pesan-pesan yang disampaikan oleh ustaz/ah nya itulah disebut dengan pesan dakwah. Sehingga diharapkan pesan dakwah yang disampaikannya bisa diaplikasikan kedalam kehidupan-sehari hari jama'ahnya. Sehingga akhirnya bisa menciptakan lingkungan yang islami, penuhketentraman dan kedamaian. 

Namun seiring berjalannya waktu, jumlah minat dari orang yang datang ke majlis ta'lim itu lebih sedikit dibandingkan orang yang datang untuk melihat konser. Sehingga bisa disimpulkan bahwa dakwah dengan metode seperti diatas itu sudah tidak berpengaruh lagi di masa kontemporer ini. Meskipun masih banyak kegiatan majlis ta'lim lain namun tetap peminatnya semakin berkurang. Dengan semakin berkembangnya teknologi dimasa kontemporer ini maka perlu kita setarakan antara dakwah dengan teknologi sehingga bisa membuat dakwah islam diterima oleh semua kalangan. Mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga orang tua. 

Dan yang mesti kita bahas saat ini yakni mengenai media dakwah. Karena seiring berjalannya waktu, zaman ini berubah dan kita perlu menyesuaikan dengan teknologi yang berkembang. Disamping seorang dai yang hebat, pesan dakwah yang keren maka perlu disalurkan melalui media yang tepat. Dengan adanya teknologi, hidup kita terasa lebih mudah. Contohnya yakni ketika penggunaan handphone yang saat ini bisa dipakai untuk transaksi, berkomunikasi, memesan transportasi, dan semua akses internet mudah untuk dicari. 

Namun disamping itu banyak pula dampak negatif dari handphone yang bisa menimbulkan hal-hal buruk terjadi. Maka dari itu kita mesti cermat dalam menggunakan handphone. Contohnya, kita pergunakan sosial media untuk berdakwah menyebarkan pesan pesan islam sehingga tidak ada hal yang sia sia ketika kita menggunakan handphone. 

Selain penggunaan media yang bisa membuat dakwah menjadi efektif, namun juga peran penting orang tua yang mesti mengajarkan atau mengenalkan akan agama kepada anaknya sehingga sudah ternaman dalam dirinya tentang konsep islam pada diri setiap anak, jadi tidak akan terjadi perilaku melenceng dilakukan seorang anak karena sudah tahu akan apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan olehnya. Selain itu peran seorang tokoh masyarakat pun tak kalah penting. Selain masyarakatnya yang diarahkan untuk mengikuti majlis ta'lim, mendengarkan tausiah, memperbanyak amalan, tetapi juga perlu dilakukan evaluasi rutinan bagi masyarakat. Sehingga bisa dilihat perkembangan dan perubahannya sudah sejauh mana. Dengan cara ini, perilaku masyarakat tidak akan monoton dan pasti ada progres setiap harinya.