Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Bagaimana status orang yang sering mabuk-mabukan serta tidak melaksanakan shalat namun selalu melantunkan shalawat?

Temani dan bantu ciptakan nuansa hijrah disetiap detik kehidupanmu


 Oleh : Siti Nabilatul Zahro Salsabila


Sumber: https://www.tvonenews.com/religi/214233


Memangnya ada orang yang hidupnya selalu mabuk-mabukan dan tidak melalsanakan shalat namun ia selalu bersholawat? Lalu bagaimana statusnya dalam pandangan islam? Yuk mari kita simak penjelasan Gus Baha mengenai hal ini dalam kajiannya pada hari Rabu, 29 Mei 2024.

Shalat adalah suatu ibadah yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat islam. Shalat adalah suatu bentuk ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Dan jika shalat itu ditinggalkan maka seseorang akan mendapatkan dosa yang besar. Sedangkan mabuk-mabukan adalah suatu hal yang buruk, yang tidak disukai Allah. Jadi bisa kita lihat bahwa antara shalat dan mabuk-mabukan itu adalah suatu perbuatan yang bertolak belakang, atau disebut dengan haq dan bathil. Sedangkan haq dan bathil tidak bisa disatukan atau disamaratakan.

Selain itu adapun yang disebut dengan shalawat, yang bertujuan untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW. Dan hukum dari shalawat itu adalah sunnah yang diutamakan. Ada umat Islam yang lebih mengutamakan shalawat (sunnah) dari pada shalat (wajib). 


Gus Baha menceritakan bahwa pada zaman Rasulullah dulu ada orang yang bernama Abdullah dan sering disebut Khimar oleh teman-temannya. Ia adalah orang yang sering membuat orang lain tertawa, namun ia disebut khimar karena kebiasaannya meminum khomar bahkan pada saat berada di Maajidnya Rasulullah.

"Setiap ditanya 'Kamu itu orang fasik kok gak di terminal atau di jalanan, tapi kok malah di masjid?'" ucap Gus Baha

Khimar menjawab, “Jika saya tidak melihat Rasulullah SAW, saya akan mengeluh. Begitu juga saat saya tidak mabuk, saya juga akan mengeluh.”

Rasulullah kerapkali menghukumnya dengan pukulan sebanyak 20-80 kali menggunakan barid (pelepah kurma) atau nial (sandal). Kemudian ada sahabat Nabi yang menegur Khimar dengan mengatakan bahwa Khimar dilaknat oleh Allah SWT "Wahai Khimar, kamu dilaknat Allah". Mendengar kata itu, Rasulullah SAW menegur sahabat untuk tidak melaknat Khimar. Kemudian Nabi SAW marah, 'Kamu jangan melaknat dia, karena dia suka (cinta) dengan Allah dan Rasulnya. Meskipun dia seorang peminum arak, tapi dia suka dengan Allah dan Rasul. 

Dalam cerita ini para Ulama sepakat bahwa orang yang berbuat maksiat bukanlah berstatus sebagai musuh Allah SWT dan Rasulullah SAW. "Semua kesalahan itu ya kesalahan saja, tapi tidak menjadikan kafir dan bukan berarti kita tidak mencintai Allah dan Rasul, makanya menurut saya kalau ada orang tidak shalat tapi ikut shalawatan, itu tidak masalah. Faktanya dia suka saat shalawatan. Bisa saja itu awal dia dapat hidayah,” Ujar beliau

Manusia tidak ada yang tahu. Bisa saja dengan bershalawat, ada satu atau dua shalawatnya yang diterima dan menjadikan sebab seseorang mendapatkan hidayah.

Temani dan bantu ciptakan nuansa hijrah disetiap detik kehidupanmu / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 Comments:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib